KABUPATEN PADANG LAWAS
Biaro Tandihat 3 berada di Desa Gunung Manaon, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara. Biaro secara geografis terletak pada 01°22' 27’2" LU dan 99°45'14’9" BT. Jarak Biaro Tandihat-3 dari Biaro Tandihat-2 adalah 1,2 km. Di sebelah barat biaro tersebut terdapat tebing curam dan meander Sungai Barumun yang mengalir ke utara. Ketika tahun 1935 Schnitger mengunjungi situs tersebut penduduk setempat menyebut Biaro Longgong, karena terletak di dusun Longgong. Penduduk setempat juga menyebut biaro tersebut dengan nama Kuburan Anjing. Pada 1935 terdapat stambha dan temuan lain yang sekarang disimpan di Museum Negeri Sumatera Utara.
a) Biaro Induk
Biaro induk ditandai dengan gundukan berukuran tinggi 2 meter dengan diameter 10 meter berupa bangunan dengan bahan batupasir (sandstone}. Di dekat gundukan tersebut terdapat bagian bangunan dari batu pasir yang berbentuk lapik berukuran 65 X 56 dan tebal 25 cm serta tinggi 21 cm.
b) Biaro Perwara
Biaro Perwara berada di timur biaro induk berbentuk empat persegi berukuran 11,20 X 10.80 meter dan tinggi 170 cm. Di atas gundukan 2 terdapat batu candi berbentuk persegi empat dengan salah satu bagian agak membulat dengan tebal 23 cm, bagian tengah terdapat cerat berukuran 19 X 18 cm.
c) Stambha
Temuan penting yang berasal dari biaro ini adalah stambha berukuran besar.Stambha mempunyai dasar oktagonal dengan bagian tengah membentuk lingkaran. Bagian badan stambha dihias 4 kepala kala di keempat sisi. Di bagian atas terdapat 4 relung berbentuk segiempat, yang diisi relief Tataghāta duduk pada singgasana polos, hanya dada kiri yang ditutupi, selebihnya tidak mengenakan pakaian. Sikap tangannya dhyanimudra (di barat) dan abhayamudra (di utara). Di bagian sudut dipahatkan arca singa. Bentuk asli stambha tinggi 1,85 meter bagian paling atas terdapat lobang berbentuk segi empat yang mungkin dimasuki pasak. Menurut Schnitger (1937: 22-23) stambha tersebut didirikan pada pondasi batu alam, berukuran 2 X 2,5 meter.
Biaro Perwara berada di timur biaro induk berbentuk empat persegi berukuran 11,20 X 10.80 meter dan tinggi 170 cm. Di atas gundukan 2 terdapat batu candi berbentuk persegi empat dengan salah satu bagian agak membulat dengan tebal 23 cm, bagian tengah terdapat cerat berukuran 19 X 18 cm.
c) Stambha
Temuan penting yang berasal dari biaro ini adalah stambha berukuran besar.Stambha mempunyai dasar oktagonal dengan bagian tengah membentuk lingkaran. Bagian badan stambha dihias 4 kepala kala di keempat sisi. Di bagian atas terdapat 4 relung berbentuk segiempat, yang diisi relief Tataghāta duduk pada singgasana polos, hanya dada kiri yang ditutupi, selebihnya tidak mengenakan pakaian. Sikap tangannya dhyanimudra (di barat) dan abhayamudra (di utara). Di bagian sudut dipahatkan arca singa. Bentuk asli stambha tinggi 1,85 meter bagian paling atas terdapat lobang berbentuk segi empat yang mungkin dimasuki pasak. Menurut Schnitger (1937: 22-23) stambha tersebut didirikan pada pondasi batu alam, berukuran 2 X 2,5 meter.
Sumber : Kepurbakalaan Padang Tinjauan Literatur