Provinsi Sumatera Utara
Kabupaten Padang Lawas
Kompleks Candi atau Biaro Si Sangkilon terletak di Desa Sangkilon, Kecamatan Barumun . Biaro Si Sangkilon berupa beberapa gundukan tanah yang terletak di tengah areal persawahan. Sekitar 20-30 meter menuju arah utara terbentang Sungai Sangkilon (anak Sungai Barumun di daerah hulu). Pada areal kompleks yang dibatasi tembok keliling terdapat empat buah runtuhan bangunan, masing-masing sebuah bangunan induk dan tiga buah bangunan yang lebih kecil.
Kabupaten Padang Lawas
Kompleks Candi atau Biaro Si Sangkilon terletak di Desa Sangkilon, Kecamatan Barumun . Biaro Si Sangkilon berupa beberapa gundukan tanah yang terletak di tengah areal persawahan. Sekitar 20-30 meter menuju arah utara terbentang Sungai Sangkilon (anak Sungai Barumun di daerah hulu). Pada areal kompleks yang dibatasi tembok keliling terdapat empat buah runtuhan bangunan, masing-masing sebuah bangunan induk dan tiga buah bangunan yang lebih kecil.
Kompleks Biaro Si Sangkilon mempunyai tembok
pagar keliling yang dibuat dari bata. Runtuhan gerbang pintu masuk
halaman kompleks biaro yang masih tersisa terletak di sisi utara
menghadap ke arah Sungai Sangkilon. Bangunan Biaro Induk sudah tidak
utuh lagi, bagian bangunan yang masih tersisa adalah kaki dan tubuh,
sedangkan bagian atapnya sudah hilang. Bagian kaki bangunan tertimbun
runtuhan yang bercampur dengan tanah, berukuran 11 x 11 meter dan tinggi
3,1 meter. Tubuh bangunan yang masih tersisa hanya dua sisi, yaitu sisi
utara dan sisi barat. Masing-masing sisi berukuran lebar 2 meter dan
tinggi 2,6 meter.
Berdasarkan
temuan sebuah lempengan prasasti emas berukuran 5 x 14 cm dalam bilik
Biaro Induk Biaro Sangkilon diduga dibangun pada abad ke-14 Masehi.
Prasasti ini sekarang disimpan di Museum Nasional dengan nomor
inventaris 6146. Di ujung tangga naik biaro induk terdapat sepasang
hiasan makara yang keadaannya sudah rusak (bagian atas belalai sudah
patah). Sebagian badannya terbenam di tanah. Hiasan yang terdapat pada
makara berupa sulur-sulur daun. Di bagian mulut makara terdapat hiasan
makhluk raksasa.
Di
halaman kompleks biaro ini terdapat 3 gundukan yang mungkin merupakan
runtuhan bangunan. Gundukan-gundukan ini terletak di sebelah barat,
utara, dan barat laut Biaro Induk. Temuan lain yang terdapat di halaman
biaro berupa 2 buah arca singa, fragmen bangunan, dan lapik. Seluruhnya
dibuat dari batu andesit. Arca singa yang ditemukan bagian kepalanya
sudah hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar