PROVINSI SUMATERA BARAT
Kabupaten Pasaman
Sumber ( dengan perubahan) :
Kabupaten Pasaman
Candi Tanjung Medan terletak di Jorong Petok, Kecamatan Panti,
Kenagarian Panti, Kabupaten Pasaman, berjarak sekitar 200 m dari jalan provinsi
yang menghubungkan Provinsi Sumatera Utara dengan Sumatera Barat. Secara
astronomis situs ini berada pada titik 00º 17’ 507’’ LU dan 100° 06’ 099’’ BT. Lokasi
kompleks Candi Tanjung Medan berada tidak jauh dari kanal irigasi Panti – Rao selebar
4 m yang memotong sebagian areal situs. Kawasan Candi Tanjung Medan dialiri dua
buah sungai yaitu Batang Pauh Gadis dan Batang Sumpur.
Masyarakat
menyebut Candi Tanjung Medan sebagai Candi Puti Sangkar Bulan, tokoh yang oleh
masyarakat dimitoskan karena kesaktiannya. Konon tokoh tersebut yang dimakamkan
tidak jauh dari kompleks percandian tersebut. Keberadaan percandian tersebut
telah dilaporkan sebelumnya oleh Gubernur Pantai Barat Sumatera (Gouverneur van
Sumatra’s Westkust) pada tahun 1865 kepada Direktur Bataviaasch Genootschap di
Jakarta. Dalam laporannya disebutkan bahwa bangunan percandian tersebut
bentuknya menyerupai menara yang dikelilingi empat teras dan memiliki dua kamar
(OV, 1912:36). Analisis terhadap inskripsi pendek berupa delapan buah kelopak
bunga emas yang dilakukan Bosch pada tahun 1950 terbaca pertulisan: hum (om)
Aksobya.. phat, hum (om) Amoghasiddi..phat dan hum (om) Ratnasambhava..phat diketahui
bahwa bangunan candi tersebut memiliki sifat keagamaan berupa Buddha Mahayana.
Nama-nama Dewa, Amogasiddi dan Ratnasambhava merupakan perwujudan Dyanibuddha
yang menguasai arah timur dan barat, sedangkan Aksobya merupakan simbol
merupakan dewa yang diutamakan. Diperkirakan pertulisan ini berasal dari abad
12 Masehi (OV, 1950 dan Schnitger,1937:14).
Sejarah penemuan
candi berkaitan dengan pembangunan saluran irigasi untuk mengairi areal persawahan.
Dalam penggalian pembuatan saluran irigasi ini secara tak sengaja ditemukan
potongan-potongan bata dan bata berstruktur yang ternyata bagian dari candi.
Atas desakan warga sebagai langkah penyelamatan situs maka lintasan saluran irigasi
dibelokkan agak jauh dari pembangunan candi. Kompleks Candi Tanjung Medan
terdiri dari beberapa unit bangunan yang meliputi bangunan candi I sampai
dengan VI. Adapun bangunan candi V dan VI kondisinya masih berada dalam tanah,
ditandai dengan keberadaan gundukan dan serakan bata di permukaan tanahnya.
Candi I dan II telah dipugar oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala
Batusangkar (kini BPCB Batusangkar). Bagian depan kedua bangunan ini posisinya
saling berhadapan. Bangunan yang tersisa dan berhasil dipugar saat ini hanya
sebatas bagian dasar candi.
Candi I berbentuk
persegiempat dengan anak tangga di sisi timur dengan konstruksi tangga
menjorok. Di bagian atas tidak ditemukan kelanjutan sehingga susunan batanya
dibuat mendatar. Di sisi utara, selatan dan barat bangunan tersebut terdapat tumpukan
bata yang tertata dalam posisi rebah, yang merupakan runtuhan dari bagian tubuh
candi. Bangunan candi IV
dilindungi oleh cungkup. Bentuk bangunannya hampir sama, struktur bata polos
berundak membentuk bagian dasar dan sebagian badan bangunan. Di bagian atas
terdapat isian yang menggunakan bahan yang sama dengan candi III yaitu tanah.
Bangunan ini dilengkapi dengan tangga di sisi timur
Sumber ( dengan perubahan) :
Daftar Candi Wikipedia Indonesia
Oetomo, R.W. Penelitian Arkeologi di Eks Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. Medan: Balai Arkeologi Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar