Situs Candi Angsoka terletak pada
sebidang tanah di Jalan Candi Angsoka, Kelurahan
20 Ilir Kecamatan Ilir Timur I, Kota Palembang. Lahan itu berada di balik deretan pertokoan padat antara Jalan Sudirman dan Jalan R Sukamto. Pada sudut tenggara areal situs
terdapat makam keramat Madi Angsoka (Seorang penguasa kerajaan Palembang). Di
sekeliling situs merupakan areal pemukiman penduduk. Keadaan permukaan tanah
situs lebih tinggi 1-2 meter dibandingkan permukaan tanah sekitarnya (Purwanti,
2000:13) Bongkahan batu diduga sisa bangunan candi terserak di antara padatnya
rumah-rumah bedeng di lahan sekitar 120 meter x 125 meter. Rumah-rumah bedeng tersebut merupakan kediaman dari keturunan Pangeran Madi Angsoka. Di bagian
belakang sebuah rumah bedeng tampak sebongkah batu putih dipahat persegi
mirip tugu. Kondisinya yang tertutup berbagai sampah kebun begitu
mengenaskan.
Gambar 1. Lokasi situs candi angsoka
Sumber : Himapes Unsuri ( 2016, p.1)
Hasil Penelitian
A. Bakal Yoni
Bakal Yoni ini berukuran 112 x 130 x 130 cm. Lubang Yoni di bagian atasnya berbentuk segitiga sama sisi dengan ukuran
25 x 25 x 25 cm. Artefak ini terbuat dari batu gamping. Beberapa
ahli menduga, segitiga itu merupakan trikona dari agama Buddha. Namun,
ada pula dugaan, batu itu yoni dari agama Hindu.
Gambar 2. Bakal Yoni
Sumber : Himapes Unsuri ( 2016, p.1)
B. Arca Singa Xilling
Arca ini ditemukan di wilayah Candi Angsoka. Biasanya
diletakan di tempat-tempat yang dianggap keramat seperti di depan percandian.
Tujuannya adalah untuk menangkal makhluk jahat. Arca ini sekarang di simpan di
Museum Sriwijaya Taman Wisata dan Budaya Kerajaan Sriwijaya (TWBKS).
Gambar 3. Arca singa xilling
Sumber : Himapes Unsuri ( 2016, p.1)
Hasil Ekskavasi yang dilakukan pada tahun 2000 oleh peneliti Balai Arkeologi Palembang, Retno ditemukan struktur candi yang diduga
cukup besar. Adapun bongkahan-bongkahan batu putih jenis lime yang
banyak di sana dipastikan bukan berasal dari Palembang. Pada zaman itu,
batu-batu berukuran raksasa itu sengaja diangkut ke Palembang untuk
bangunan candi. ”Penanggalan karbon kayu yang ada di bagian struktur bata itu
menunjukkan tahun 650-700 atau awal masa Kerajaan Sriwijaya,” kata
Retno. Saat ini, struktur batu bata yang digali di kedalaman sekitar 1,5 meter itu telah tertimbun kembali di bawah bangunan-bangunan.
Daftar Pustaka :
Pendidikan
Sejarah UNSURI. (2016). Peninggalan masa hindu-budha di kota palembang :
situs candi angsoka. Retrieved September 22, 2016, from University of
Sriwijaya Palembang, Educational Leadership and Research Web site:
http://pendidikansejarahunsri.blogspot.co.id/
Sarwindaningrum, I. (2014, March 22). Peninggalan bersejarah : situs sriwijaya kian tersisih. Kompas Cyber Media. Retrieved September 22, 2016, from http://www.kompas.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar